Real dengan keadaan tidak bisa melihat dunia tentu saja sebagai cobaan terbelah bagi yang menjalani. Tersebut tidak sanggup menikmati kemungelan dunia, tidak bisa menyimak wajah orang-orang terkasih, lebih dari itu melihat wajahnya sendiri-pun meronce tak sanggup. Maka kita sebagai orang yang terlahir sempurna kadang sudah sesungguhnya bersyukur dan menggunakan nikmat Tuhan secara sebaik mungkin. Meskipun demikian, orang yang terlahir dengan rendah tentu saja dengan memiliki kemustajaban dalam taktik lainnya.
Diantaranya seorang tunanetra yang dengan memiliki indera perasa yang lebih peka dibandingkan beserta orang yang bisa melihat. Hal itu dikarenakan ketidakmampuan melihat memproduksi mereka menggunakan indera perasa dengan tertinggi untuk mendapat sekitar yang tak siap mereka langut. Itulah kenapa pula penuh kita dapatkan pijat tunanetra yang punya kemampuan mengalit yang amat mumpuni. Telah banyak tukang pijat yang ternyata punya kekurangan tak bisa melihat namun pijatannya sangat damai dan bisa menghilangkan sesalan pegal-pegal pada badan.
Tapi sayangnya, masih saja ada beberapa orang yang menjamu sebelah mata kemampuan mereka dalam mengalit. Padahal betul2 orang-orang tunanetra biasanya akan memiliki kompetensi memijat yang lebih cantik dari yang bisa memandang karena indera peraba tersebut lebih longgar. Hal ini membuat mereka mengetahui dalam mana tonjolan rasa sebal yang umumnya sangat mengganggu setelah seharian bekerja.